Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Kebersihan Adalah Sebagian Dari Iman

Masyarakat Desa, Aparat Desa, dan Praja IPDN membersihkan lingkungan sekitar Kantor Desa Kertamukti Kebersihan diri dan lingkungan merupakan hal yang sangat menentukan kualitas kehidupan. Motivasi dan semangat individu maupun kolektif dipengaruhi oleh kondisi diri dan lingkungan. Jika diri dan lingkungan bersih, maka individu atau kelompok akan termotivasi untuk melakukan hal-hal lainnya secara baik dan berkualitas. Hal ini sejalan dengan prinsip : hal-hal besar terdiri dari hal-hal kecil yang dilakukan dengan baik, dalam hal ini kebersihan diri dan lingkungan. Dari sisi keagamaan, menjaga kebersihan berarti kita menjaga keimanan kita. Kebersihan adalah sebagian dari iman tercermin pada masyarakat dan aparat desa Kertamukti. Masyarakat dan Aparat Desa Kertamukti sudah sadar akan pentingnya kebersihan. Kesadaran kolektif ini merupakan suatu indikator yang menunjukkan kualitas yang baik dan perhatian terhadap kesehatan dan kebahagiaan kolektif. Selain sadar, konsistensi masyarakat dan aparat desa juga dinyatakan dengan kegiatan rutin Jumat Bersih. Secara lebih spesifik, lingkungan kantor desa sebagai 'wajah' desa yang rutin dibersihkan setiap hari jumat melalui giat Jumat Bersih, menunjukkan bahwa Desa Kertamukti adalah desa yang peduli akan kebersihan dan kesehatan. Aparat Desa juga yang turut serta dalam Jumat Bersih mengindikasikan aparat desa yang profesional dalam menghadirkan pelayanan masyarakat yang prima, dimulai dari kebersihan.

Asmara Antara Berdendang dan Kesehatan : Di Dalam Tubuh Yang Sehat, Terdapat Jiwa Yang Kuat (dan Gembira)

Mens Sana in Corpore Sano, senam pagi di Kantor Kecamatan Campaka Kesehatan adalah aset yang paling berharga dalam hidup seseorang. Tanpa kesehatan, tubuh terbatas dalam melaksanakan segala aktivitas, yang berdampak juga pada kualitas kehidupan secara individu maupun kolektif. Kesehatan seperti barang mahal yang harus dijaga, jika kehilangan kondisi prima akan kesehatan, bersiap-siap untuk merogok kocek yang tidak murah. Kesehatan harus dipelihara secara rutin dan konsisten, terdiri dari hal-hal kecil Mengikuti giat senam pagi secar rutin adalah salah satu cara kita untuk menjaga kesehatan dari hal-hal kecil. Hubungan yang erat antara hal-hal kecil seperti senam pagi dan kesehatan tidak terelakkan lagi, bagaikan combo maut yang asyik untuk dilakukan. Senam pagi lebih asyik dilakukan beramai-ramai. Kecamatan Campaka mengadakan senam pagi rutin setiap hari Jumat. Kegiatan ini diikuti oleh sebagian besar ibu-ibu kader PKK termasuk dari unsur Desa Kertamukti. Antusiasme peserta senam terlihat dari semangat dalam bergoyang dan bernyayi bersama antar peserta. Pada kesempatan ini juga, para Praja Kelompok 7 Bhakti Karya Praja (BKP) yang bertugas di Desa Kertamukti juga turut serta meramaikan dan menambah keseruan giat senam pagi rutin Kecamatan Campaka ini.

Menapaki Jalan Menuju Desa Layak Perempuan dan Ramah Anak

Launching Posko Pengaduan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di Desa Kertamukti : Penandatanganan MoU oleh CEO Care Indonesia dan Kaur Pemerintahan Desa Kertamukti (atas); Foto bersama dengan Jaringan Pemberdayaan Perempuan Tangguh Hari Kamis, 7 September 2023 menjadi hari yang bersejarah bagi Desa Kertamukti. Di hari ini dilaksanakan pembukaan Posko Pengaduan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di Kantor Desa Kertamukti. Kehadiran ini secara fisik mengadakan ruang aman bagi perempuan dan akan korban kekerasan dan secara sosial menstimulasi adanya perubahan paradigma dari 'budaya' kekerasan dalam rumah tangga menjadi lebih humanis dan memberikan rasa aman karena adanya perhatian terhadap isu kekerasan terhadap perempuan dan anak di Desa Kertamukti. Kepala Urusan Pemerintahan, Bapak Wawan Hermawan, dalam sambutannya mengatakan bahwa kekerasan tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk perkataan berupa ancaman (kekerasan verbal).  CEO Care Indonesia, Ibu Bona Siahaan, juga dalam sambutannya mengatakan bahwa regulasi mengenai Desa Ramah Perempuan terdapat pada Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Lebih lanjut, alumni University of Sydney tersebut mengatakan bahwa perwujudan dari desa ramah perempuan adalah dengan adanya posko pengaduan dan bahwa laki-laki dan yang bukan merupakan korban kekerasan juga memiliki peran alam mitigasi dan pencegahan kekerasan. Langkah selanjutnya setelah sudah ada posko pengaduan, peran pemerintah desa dan Jaringan Pemberdayaan Perempuan Tangguh melaksanakan advokasi-sosialisasi agar semua masyarakat desa tahu akan keberadaan posko pengaduan tersebut sehingga posko dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Selain Pemerintah Desa Kertamukti, di desa juga terdapat Jaringan Pemberdayaan Perempuan Tangguh sebagai penggerak dalam komunitas dan dunia kerja. Kolaborasi antar berbagai stakeholder termasuk masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan Desa Kertamukti yang Ramah Perempuan dan Layak Anak. Setelah kolaborasi yang baik dibangun, tantangan selanjutnya adalah mengenai konsistensi dan integritas yang menguji komitmen Pemerintah Desa Kertamukti bersama masyarakat untuk mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Desa Layak Anak. Jika terwujud, tidak dapat dipungkiri bahwa Kertamukti akan menjadi desa penghasil manusia-manusia unggul yang akan membawa kesejahteraan bagi Desa Kertamukti dan kontributor bagi Indonesia Emas 2045. Kejayaan tersebut bisa dicapai melalui keluarga yang membesarkan manusia-manusia yang sejak dini dididik dengan penuh dedikasi dan kasih sayang, terbebas dari bentuk kekerasan yang tidak perlu. by : praja utama (pu.) revandy, 31.0901

Praja IPDN Berbakti dan Berkarya : Penjiwaan Prinsip Ambeg Paramartha, Lebih Dari Percepatan Transformasi Digitalisasi

Kepala Desa Kertamukti, H. Wowo Budiarto, SM, menerima Kelompok 7 BKP Praja Utama di Kantor Desa Kertamukti Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) adalah lembaga di bawah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia yang mencetak kader-kader pamong praja yang akan melanjutkan kepemimpinan pemerintahan baik di pusat dan di daerah dan sebagai pengemong masyarakat. Sebagai kader pemimpin pemerintahan kedepan, para Praja IPDN (sebutan peserta didik D4 setara S1; program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan), dibekali dengan berbagai aspek melalui kurikulum pendidikan Tritunggal Terpusat yakni, Pengajaran, Pelatihan, dan Pengasuhan (Jarlatsuh). Pengajaran dilaksanakan melalui perkuliahan. Selain berlatih di dalam ksatriaan, Praja sebagai calon pemimpin pemerintahan dan pemimpin masyarakat, terjun langsung dan berlatih menjadi pamong praja di tengah-tengah masyarakat, adalah suatu kebutuhan yang sangat krusial untuk dipenuhi untuk benar-benar menghasilkan ksatria pamong praja paripurna yang siap melayani masyarakat dan memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara. Bhakti Karya Praja yang disiingkat BKP adalah wujud kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Satuan Praja Utama dengan bimbingan para dosen IPDN sebagai bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan TInggi dengan cara membekali pengalaman belajar secara empirik di tengah-tengah kehidupan masyarakat untuk turut serta membantu memecahkan persoalan berdasarkan kompetensi keilmuan masing-masing Praja. Melalui penalaran Praja berbasis kompetensi diharapkan mampu menyelami kedalama situasi, kondisi, masalah, dan prioritas kebutuhan masyarakat di lapangan dengan pendekatan interdisiplin secara ilmiah. BKP merupakan wadah bagi Praja Utama untuk melatih dan mengasah kemampuan kepemerintahan dalam praktik di ujung tombak pemerintahan serta mempraktikan ilmu yang didapat dari bangku kuliah dan pelatihan juga karakter yang telah ditanamkan ke wilayah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Desa Kertamukti Kecamatan Campaka adalah salah satu desa yang terpilih sebagai lokus Bhakti Karya Praja di Kabupaten Purwakarta. Kelompok Praja yang ditugaskan di  Desa Kertamukti adalah Kelompok 7 yang terdiri atasPraja dari Fakultas Politik Pemerintahan dengan kekuatan 9 Praja Utama. Adapun profil para Praja Utama (PU.) dan Praja Utama Putri (PUP.)  Kelompok 7 yang ditugaskan di Desa Kertamukti adalah : PU. Muhammad Rizaldy (Asdaf : Kalimantan Utara, Prodi Politik Indonesia Terapan) PU. Ahmed Nur Prastowo (Asdaf : D.I. Yogyakarta, Prodi Studi Kebijakan Publik) PU. Cesaria Chandra Budi Nugraha (Asdaf : Jawa Timur, Prodi Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat) PU. Anak Agung Gede Mayun (Asdaf : Bali, Prodi Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat) PU. Revandy Eliazer Immanuel (Ketua Kelompok 7 BKP Desa Kertamukti, Asdaf : Sulawesi Utara, Prodi Studi Kebijakan Publik) PU. M. Faundra Fasya Alkahfi (Asdaf : Sumatera Utara, Prodi Politik Indonesia Terapan) PUP. Nuning Ayuningsih (Asdaf : Maluku Utara, Prodi Politik Indonesia Terapan) PUP. Azzah Fathanah (Asdaf : DKI Jakarta, Prodi Studi Kebijakan Publik) PUP. Novalia Wibowo Tepmul (Asdaf : Papua, Prodi Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat) Para Praja yang berasal dari seluruh penjuru Tanah Air tersebut akan memberikan dharma bhakti dan karya terbaik bagi masyarakat dan Desa Kertamukti dari tanggal 5 September - 18 September 2023. Adapun tugas Praja dalam BKP yang terkait dengan transformasi digitalisasi adalah : Mengelola e-commerce Mengelola profil desa Mengelola berita Ketiga hal tersebut dilakukan menggunakan aplikasi inovasi digitalisasi Kabupaten Purwakarta, Webdesaku. Selain tugas membantu dalam transformasi digitalisasi pemerintahan tersebut, Praja juga berkesempatan untuk turut membantu pelayanan publik dan memecahkan permasalahan di bidang pemerintahan, kemasyarakatan, dan pembangunan desa melalui berbagai kegiatan bersama aparat desa dan masyarakat desa. Dalam BKP ini, 9 putra-putri terbaik bangsa yang ditugaskan dalam Kelompok 7 BKP juga berkesempatan untuk memperkokoh dan menjiwai salah satu prinsip dasar kepamongprajaan, Ambeg Paramartha. Prinsip tersebut dapat dipahami bahwa : sebagai Pengemong, Pengasuh, Pelindung, Pemimpin Masyarakat, seorang Pamong Praja harus mendahulukan yang harus didahulukan. Ciri orang yang memegang teguh ajaran ambeg paramarta yaitu: Prasaja, berarti berperilaku sederhana, tidak berlebih-lebihan, Setya, mengandung makna setiya kepada pimpinan atau atasan serta kepada sejawatnya yang lebih tua dll. Gemi nastiti, hidup hemat, mampu membatasi pengeluaran uang dan tidak hidup boros, Blaka Suta, bermakna terbuka / jujur serta bertanggung jawab atas tindakan yang telah di lakukan, Legawa, berarti untuk pada saatnya menyerahkan jabatan / kedudukan atau tanggung jawab kepada penggantinya (generasi penerusnya) serta mau menerima apa – apa yang telah di usahakan , menerima apa yang terjadi pada diri sendiri. (Suwardi Endraswara, 2016) Dengan kesempatan BKP, para Praja dapat mempraktikan ilmu yang didapat saat belajar di dalam ksatriaan, membantu menyelesaikan permasalahan aparat desa dan masyarakat desa, membantu percepatan transformasi digitalisasi desa untuk peningkatan kualitas layanan publik, dan sebagai kader Pamong Praja memperkokoh prinsip Ambeg Paramartha di tengah masyarakat Desa Kertamukti. Dari segi output pendidikan, diharapkan Praja akan menjadi Pamong Praja yang berwawasan nasional yang peka dan mampu memecahkan permasalahan masyarakat di daerah, dalam konteks ini dari tingkat desa.